Sebuah apel merah ranum di alas tidur..
Saat terjaga..
Kutatap..
Diantara tak percaya adanya,
ingin seketika kugenggam dan kurenggut segar manisnya.
Sesuara menggema tiba-tiba,
"Tutup tirai jendelanya, nanti ada yang lihat!"
Namun setelah kututup rapat tirainya,
apel merah sudah lenyap, tak ada lagi disana..
Sabtu, 26 Maret 2011
Senin, 21 Maret 2011
Pelecehan Seksual
Cerita amat pendek oleh: Alkaryana
Wanita itu begitu ganas. Buas. Entah mengapa aku merasa tak berdaya.. Dia mengejarku meski aku terus menjauhinya. Dan dia berhasil menangkapku dengan rangkulannya yang erat. Serta merta dia menciumi kedua pipiku serta sekitar mulutku. Aku tak juga mampu melepaskan diri. Sorot matanya tajam penuh nafsu. Dia memaksaku membuka mulut, dan aku menurut saja. Dia pindahkan sebutir permen warna merah rasa strawberry itu dari mulutnya ke mulutku. Masih manis memang permen yg sedari tadi dikulumnya itu. Saat itu aku mampu melepaskan diri. Dan lari sejauh-jauhnya. Aku pasti akan melaporkannya kepada polisi atas pelecehan seksual yang dilakukannya terhadapku. Dan itu bukan yang pertama kali. Tapi.., damn!! Aku masih berumur empat tahun saat itu. Belum ngerti. Dan wanita itu orang gila, namanya Neneng Shekey..
:D))
Wanita itu begitu ganas. Buas. Entah mengapa aku merasa tak berdaya.. Dia mengejarku meski aku terus menjauhinya. Dan dia berhasil menangkapku dengan rangkulannya yang erat. Serta merta dia menciumi kedua pipiku serta sekitar mulutku. Aku tak juga mampu melepaskan diri. Sorot matanya tajam penuh nafsu. Dia memaksaku membuka mulut, dan aku menurut saja. Dia pindahkan sebutir permen warna merah rasa strawberry itu dari mulutnya ke mulutku. Masih manis memang permen yg sedari tadi dikulumnya itu. Saat itu aku mampu melepaskan diri. Dan lari sejauh-jauhnya. Aku pasti akan melaporkannya kepada polisi atas pelecehan seksual yang dilakukannya terhadapku. Dan itu bukan yang pertama kali. Tapi.., damn!! Aku masih berumur empat tahun saat itu. Belum ngerti. Dan wanita itu orang gila, namanya Neneng Shekey..
:D))
Sabtu, 19 Maret 2011
FACEBOOK POEMS
Puisi-puisi yang pernah publsihed di facebook :D)) beserta ulasannya
TRAGEDI INTERUPSI
TRAGEDI INTERUPSI
PARU-PARU MENGHARU BIRU DIGERUS SERU
HINGGA SUARA PARAU BERUJUNG SENGAU..
TERIAK BERONTAK MENDONGKRAK CONGKAK
HANYA MEMBENTUR HANCUR
NASI T'LAH JADI BUBUR
ANJING.. MENGGONGGONG, KAFILAH BERLALU
TAMPAKNYA KITA ADALAH SANG ASU
Alkaryana
15 Juli 2009
Puisi ini dibuat saat penulis merasa gelisah akan situasi yang berlangsung sekitar periode kampanye partai politik dan pemilihan umum presiden 2009. Menyaksikan betapa ketidakadilan dan kecurangan tampak di depan mata menohok dengan tanpa tedeng aling-aling, memperkosa "hak-hak sewajanya (meminjam dari Iwan Fals)", misalnya dengan brosur-brosur dan poster yang bebas jelas-jelas menguntungkan calon incumbent sedangkan hal itu melanggar aturan, serta kerja komite yang begitu kaku, menggemaskan menyebabkan jutaan calon pemilih terampas hak pilihnya sehingga golput. Berikut adalah beberapa komentar dari kawan-kawan facebook sebagai respon terhadap puisi ini, yang tampaknya di sana juga terjadi pro dan kontra.
HINGGA SUARA PARAU BERUJUNG SENGAU..
TERIAK BERONTAK MENDONGKRAK CONGKAK
HANYA MEMBENTUR HANCUR
NASI T'LAH JADI BUBUR
ANJING.. MENGGONGGONG, KAFILAH BERLALU
TAMPAKNYA KITA ADALAH SANG ASU
Alkaryana
15 Juli 2009
Puisi ini dibuat saat penulis merasa gelisah akan situasi yang berlangsung sekitar periode kampanye partai politik dan pemilihan umum presiden 2009. Menyaksikan betapa ketidakadilan dan kecurangan tampak di depan mata menohok dengan tanpa tedeng aling-aling, memperkosa "hak-hak sewajanya (meminjam dari Iwan Fals)", misalnya dengan brosur-brosur dan poster yang bebas jelas-jelas menguntungkan calon incumbent sedangkan hal itu melanggar aturan, serta kerja komite yang begitu kaku, menggemaskan menyebabkan jutaan calon pemilih terampas hak pilihnya sehingga golput. Berikut adalah beberapa komentar dari kawan-kawan facebook sebagai respon terhadap puisi ini, yang tampaknya di sana juga terjadi pro dan kontra.
- G.a. Andi Ratih A, Fadly Fn and Lookee Eyes like this.
Aspira Bersatu @Yunita Ambong: Betul sekali begitulah manusia untuk menyelimuti dirinya padahal selimbut penuh dengan duri
July 16, 2009 at 9:21pm ·
Athallah Aryasatya Hehe, manusia memang ngk bisa mengatur detak nadirnya.. Jadi para "Peneriak" yg nadirnya ngaco itu jadi sa'enaknya aja... B-)
July 16, 2009 at 11:53pm ·
G.a. Andi Ratih A hmm tadinya mau dukung tulisan ini, tapi takut kadung dibungkam sudah... piss aja deh.
July 17, 2009 at 12:49am ·
Athallah Aryasatya @Ga.. Yang dibungkam itu yang nyebut nama, kalo ngk nyebut nama emang ada yang mau sukarela ge-er? Hehe... Piis juga ah... B-)
July 17, 2009 at 12:56am ·
Iwan M. Ridwan Aduh akang mani serem puisi teh. Asa dihujanan batu. Lemesan ah. Sim uing mah Mellow landian teh. Janten resep kanu lalaunan sareng kasderhanaan.
July 18, 2009 at 9:55pm ·
Dedan Wahyuni Djaharin nicely written, powerful spirit, this one's got soul, mr yana! it sharply stings the readers, provocative!!
August 24, 2009 at 12:56pm ·
G.a. Andi Ratih A ngga papa, puisi W.S Rendra juga ngga ada yg lemes. ngelemesin org mah budaya feodal, membungkam ekspresi;-).
August 24, 2009 at 11:54pm ·
Alkaryana Chapterone @G.A.R: agree. In fact he was my fave. Somehow i'm still a toddler learning to speak. Like in my other short poem 'Singa Tidur'. hehe :)
August 25, 2009 at 12:06am ·
SINGA TIDUR
AKULAH SINGA TIDUR..
MANIS BUKAN?
AKU BUKAN SINGA RAJA
BUKAN RAJA SINGA
TAPI SINGA LIAR
DALAM DAMAINYA SENDIRI
MAKA JANGAN BANGUNKAN AKU
AKU AKAN MENERKAM
MEROBEK NADI KEMUNAFIKAN
YANG MENGGELITIK NADIR
TAPI KINI KURASA SUDAH SAATNYA UNTUKKU
MANIS BUKAN?
AKU BUKAN SINGA RAJA
BUKAN RAJA SINGA
TAPI SINGA LIAR
DALAM DAMAINYA SENDIRI
MAKA JANGAN BANGUNKAN AKU
AKU AKAN MENERKAM
MEROBEK NADI KEMUNAFIKAN
YANG MENGGELITIK NADIR
TAPI KINI KURASA SUDAH SAATNYA UNTUKKU
(Saturday, July 18, 2009 at 6:49pm)
Dari tanggal yang tertera di atas, latar belakang ditulisnya puisi ini barangkali sudah diketahui. Yang menggembirakan adalah bahwa puisi ini juga mendapat respon dari kawan-kawan facebook. Bahkan dua orang sutradara film terkenal yang notabene sangat kritis dan aktivis memberi komentar, Erros Djarot dan Dedi Setiadi. Seorang Erros Djarot merespon dengan berkata: "Lakukan.. Aku pasti bersamamu!"
Alkaryana
SUMPAHMU
Untuk apa bersumpah jika kau buang bagai sepah
Untuk apa janji jika hatimu tak pasti malah kau lari
Bahkan kini kau tak ingat lagi hari kujadi
Kapan, dan kesan saat kita pertama jumpa
Kita satu dalam kata, rasa, dan singgasana
Jauh, jauh telah kau tempuh jarak, ruang dan waktu
Kau raih impian capai harapan segala kau tuju
Nikmati suka, lupakan lara, bahkan membabi buta
Tetes keringat, darah dan air mata bersama
Saksi teguhkan langkah, tiada lagi berarti
Pupus, hangus, aus bersama debu di angin lalu
Prasasti merana terpahat dusta
Untuk apa janji jika hatimu tak pasti malah kau lari
Bahkan kini kau tak ingat lagi hari kujadi
Kapan, dan kesan saat kita pertama jumpa
Kita satu dalam kata, rasa, dan singgasana
Jauh, jauh telah kau tempuh jarak, ruang dan waktu
Kau raih impian capai harapan segala kau tuju
Nikmati suka, lupakan lara, bahkan membabi buta
Tetes keringat, darah dan air mata bersama
Saksi teguhkan langkah, tiada lagi berarti
Pupus, hangus, aus bersama debu di angin lalu
Prasasti merana terpahat dusta
(Tuesday, October 27, 2009 at 4:47pm)
Puisi tema sumpah pemuda ini salah satu puisi nasionalis penulis, sekedar sumbang suara untuk negeri tercinta. Dan tentunya kawan-kawan yang kritis dan punya kegelisahan yang sama turut memperindah makna di balik rima-rima yang tertera, dengan respon-respon mereka seperti yang berikut ini:
Jasmine T Haris selamat hari "sumpah pemuda" 28-10-1928. bertepatan dengan lahirnya almarhumah ibundaku trsayang..
October 27, 2009 at 4:23pm ·
Kh Godot Bennington meski ahistoris, saya sangat menyukai keteguhan puisi ini, ...
October 27, 2009 at 4:35pm ·
Alkaryana Chapterone $ thumbupers: terima kasih untuk sukanya! :)
$ Yunta: artinya ngerasa..? whahaha
$ UniDjasti: maaf telah mengingatkan..
October 27, 2009 at 4:50pm ·
Alkaryana Chapterone $ Mr. Bennington: terima kasih banyak....! Senang sekali diapresiasi. Terus terang, ini juga untuk nyentil teman-teman saya yang pada lupa ada apa tanggal 28 Oktober historically. Bahkan dari jumlah teman fb yang saya punya, tak sampai lima persen hingga saat ini berstatus tentang Sumpah Pemuda. Karena tak ada upaya dari atas agar kita selalu ingat dan bersyukur atas perjuangan pendahulu untuk menyatukan bangsa, bahkan cita-cita mereka pun berubah jadi upaya disintegrasi :) Btw, puisi ini masih akan ditambah :)
October 27, 2009 at 4:58pm ·
Kh Godot Bennington yuf, bener mas, .... saya pun teringatkan oleh rakanda alkaryana, ...
di tambah lagi?...weih...napasmu panjang jg ya
October 27, 2009 at 5:10pm ·
Evina Utami Besok atuh akang sumpah pemuda teh :-P
Janji deh besok statusnya tema pemuda2an kitu :)
October 27, 2009 at 5:15pm ·
Qwiniy Queen
Pemuda negerimu tak ingin berdusta...
Pada apa yg telah disumpahkan...
Berkobar...masih menyeliputi raga...
Hanya dekil moral yg menghentikan mrk pada keraguan...
melanjut tetap akan mahakarya bangsa satu...
INDONESIA....
itu tak tertukar...tak semakna hanya pd sumpah....
Tp pada prasati hati pemuda negerimu dulu...saat ini dan nanti....
bang alkaryana trims yah udah naroh queen dideretan nama2 itu...puisinya mantab loh...bhw kita tak melupakan hari2 penting utk kita...okey
October 27, 2009 at 8:24pm ·
Aris Nurjaman
"Sumpah Pemuda"
Yang diperingati setiap 28 Oktober haruslah direvitalisasikan kembali. Apakah "Sumpah Pemuda" kemudian melahirkan reduksi kebangsaan menjadi kesukuan akibat kekuasaan otonomi daerah; melahirkan reduksi berbahasa menjadi senang pada bahasa asing; dan melahirkan reduksi kekayaan tanah-air hanya untuk kesenangan segelintir orang apalagi itu bangsa asing.
Ketika negri Nusantara dikibarkan oleh Sriwijaya dan Majaphit meski kemudian terdistorsi oleh Mataram, kita mampu menjembatani perdagangan orang India dengan China, dan disegani. Itu catatan sejarah. Namun setelah para pemuda bersumpah bukan saja tanah airnya yang satu bernama Indonesia, melainkan juga bersumpah untuk satu bangsa dan satu bahasa yaitu bangsa dan bahasa Indonesia, yang tentunya harus semakin solid dari kejayaan dan kemakmuran jaman kerajaan, justru bukan berjaya dan makmur meski usia kemerdekaan melebihi 60 tahun.
October 27, 2009 at 8:35pm ·
Aris Nurjaman Ini realitanya. Sehingga menjadi kerja keras Para Penerus Bangsa ini untuk kembalikan spirit "Sumpah Pemuda", bukan lantas cengeng menyalahkan masa lampau. Jika negri Nusantara bisa jaya dan makmur, apakah bisa NKRI bisa meningkatkannya? Wallahualam bisawab.
October 27, 2009 at 8:45pm ·
Dedi Setiadi barangkali itulah diantaranya. apa sebabnya harus ada pengkhianatan.karena bisa melahikanr puisi yg INDAH atau munculnya GERAKAN yg ingin menegakkan kembali sebuah CITA2 BESAR...KITA YG BERJIWA BESAR DARI BAngsa yg besar PULA SELALU AKAN MENCIPTAKAN INOVASI/kebangkitan utrk menjadi YANG BERMARTABAT.aminnnn!
October 27, 2009 at 11:30pm ·
Alkaryana Chapterone
$ K'Godot: sisanya gak jadi ditambahin ah, eungap! Hehe
$ Queen: yep! Optimis.. :-)
$ K'Jaman: Supeeer! ThX bwt sejarahnya! Tapi B Inggris hrs bisa ya biar gak dibodohin!
$ Pak Dedi: amin..kesadaran kembali, untuk menerangi.. :-)Good luck w u...See More
October 28, 2009 at 8:48am ·
Alkaryana Chapterone $ Rahisa D: melihat realiti dari sudut seni. Thanks to Allah, karena telah memberiku hati yg halus di balik muka sangar ini . Whaha! :-)
November 3, 2009 at 9:11pm ·
TAK SEMPURNA
Lega, lega dari apa?
Bebas, bebas dari apa?
Mungkin itu rasa sesungguhnya..?
Tuntas, apa yang dituntaskan?
Lulus, apa yang terluluskan?
Sempurnakah tunai terbayar..?
Berdesir, palung hati terkuak sejati
Memacu, bilik jantung tersibak hakiki
Menempuh jarak dalam panas letih lapar dahaga
Temukan telaga suka cita cuma fatamorgana
Malu hati, rasa tak memiliki
Ketir.. Apa mungkin nanti kudapati
Aku buta angka, tak mungkin kumenghitungnya
Hanya Kau mampu
Hisab..
1 Syawal 1430 Hijriyah
Bebas, bebas dari apa?
Mungkin itu rasa sesungguhnya..?
Tuntas, apa yang dituntaskan?
Lulus, apa yang terluluskan?
Sempurnakah tunai terbayar..?
Berdesir, palung hati terkuak sejati
Memacu, bilik jantung tersibak hakiki
Menempuh jarak dalam panas letih lapar dahaga
Temukan telaga suka cita cuma fatamorgana
Malu hati, rasa tak memiliki
Ketir.. Apa mungkin nanti kudapati
Aku buta angka, tak mungkin kumenghitungnya
Hanya Kau mampu
Hisab..
1 Syawal 1430 Hijriyah
(Sunday, September 20, 2009 at 3:16am)
(1 Syawal 1430 Hijriyah)
THE OUTSIDER
Aku berdiri di luar pagar.
Aku berdiri menatap ke dalam.
Di sana, pesta semakin ramai.
Merayu hati memicu mimpi dan khayal.
Hasrat hati melangkah masuk ke dalam.
Tapi.., gerbang terkunci..
Dan aku masih tetap berdiri di luar pagar.
Dan aku masih tetap berdiri di luar pagar.
Entah sampai kapan.
Mungkin sampai tumbuh akar-akar dari telapak kaki, jadi ilalang yang hanya boleh tumbuh di luar pagar.
Ku tak daya mendobrak gerbang ini.
Ku tak daya mendobrak gerbang ini.
Tak jua kumelangkah pergi!
Sedang tak sekali saja kucoba terbang, meraih bintang, memeluk bulan.
Sematkan di dada, lekatkan di raga.
Agar cahaya terpancar pada jiwa.
Kenapa hampa, palsu, dan getaran penghibur kalbu belaka yang berlaku?
(Saturday, December 26, 2009 at 10:44pm)
*Belum ada respon untuk puisi ini. Be the first to give responses! :)
TAK ADA JALAN YANG SEPI
Tak ada jalan yang sepi
Untuk bersendiri
dalam langkah penuh arti
atas apa kata hati
Untuk bercumbu
pada sang waktu
dalam hasrat merasuk kalbu
Untuk mengenang
yang pernah datang
walau tinggal bayang-bayang
Untuk bercinta
pada sebuah cerita
pernah lahirkan satu cita
Tinggal kini
deru raung mesin tak henti
sumbangkan polusi
memekakkan telinga
mengesatkan mata
menyesakkan nafas di dada!
(Bumi Asri 24/5/2010. 21.00)
TAK ADA JALAN YANG SEPI
Tak ada jalan yang sepi
Untuk bersendiri
dalam langkah penuh arti
atas apa kata hati
Untuk bercumbu
pada sang waktu
dalam hasrat merasuk kalbu
Untuk mengenang
yang pernah datang
walau tinggal bayang-bayang
Untuk bercinta
pada sebuah cerita
pernah lahirkan satu cita
Tinggal kini
deru raung mesin tak henti
sumbangkan polusi
memekakkan telinga
mengesatkan mata
menyesakkan nafas di dada!
(Bumi Asri 24/5/2010. 21.00)
- Cetta Filbert Rasiyah likes this.
Alkaryana Chapterone Thanks Yun... so its puisi time ha? hehe ;)
May 24, 2010 at 9:37pm via Facebook Mobile ·
Yunta Ambong Sangat puitis, dan yg aku rasa ini rasa yang bercampur rasa..., ya syukurlah masih ada rasa yang terasa, hingga rasa bisa terkata..., hehe....
May 24, 2010 at 9:42pm via Facebook Mobile ·
Ina Desiana prikitiww cuit cuit! asa kasindir saeutik, hehe
May 24, 2010 at 10:06pm via Facebook Mobile ·
Alkaryana Chapterone Mas Eki, thanks 4 yr response.. hmm, that part was what i actually wanted 2 say. Just beating about d bush in a poetic way, haha ;D
May 24, 2010 at 11:00pm via Facebook Mobile ·
Langganan:
Postingan (Atom)